BANGKA BARAT — Pemerintah Kabupaten Bangka Barat semakin gencar mencari peluang untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ). Dua rencana besar mulai dipikirkan Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming.
Pertama, keberadaan Bukit Menumbing dengan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya mulai dilirik untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Menurut Bong Ming Ming, sumber air di ikon wisata sejarah Bumi Sejiran Setason tersebut sangat baik. Pihaknya pun berencana berinvestasi memproduksi air kemasan.
Bahkan Wabup optimis jika rencana tersebut terealisasi, maka produk air kemasan Bangka Barat akan mengalahkan produk – produk lain yang sudah ada, mengingat kualitas air yang dimiliki Bukit Menumbing sangat baik.
” Kita ada sumber daya alam, ada air wacana adalah air Menumbing. Ph air Menumbing itu saja ada 7 sampai 8. Kalau ini jadi, jangan lupa kalau air kemasan Bangka Barat ini jadi nantinya dia bisa mengalahkan merk – merk lain,” kata Bong Ming Ming kepada awak media, Senin ( 7/2 ).
Untuk itu Pemkab Bangka Barat sudah membentuk tim untuk mencari titik – titik sumber air di Menumbing yang bisa dimanfaatkan untuk rencana tersebut. Selain itu pengembangan dari sisi wisata alam dan sejarahnya juga akan ditingkatkan.
Kedua, Pemkab berencana membangun
Hydrocarbon Aerosol Propellant (HAP)
Pertamina.
Mengutip dari BensinKita, HAP merupakan produk gas berasal dari crude yang diolah di Crude Distiller Units (CDUs) kemudian masuk ke Gas Plant Unit, setelah melewati sejumlah proses, produk gas dari pengolahan kilang menghasilkan LPG, Musicool, dan HAP.
Kegunaan HAP antara lain dijadikan bahan produksi pelengkap perawatan kesehatan dan kecantikan, seperti hair spray, dry shampoo, penyegar wajah, parfum dan lainnya, yang digunakan dengan cara disemprotkan mengandung Hydrocarbon Aerosol Propellant (HAP) agar cairan menyebar rata.
Menurut Bong Ming Ming, pihaknya
sedang menyusun rencana kerja sama dengan Pertamina dan PT Timah untuk membangun HAP Pertamina di Bangka Barat.
Bila rencana tersebut dapat terealisasi, suplai untuk Sumatera, Bangka Belitung dan Kalimantan tidak lagi melalui Tanjung Uban, Provinsi Kepulauan Riau, tapi bisa langsung ke Bangka Barat melewati pipa bawah laut.
” Ini yang akan kita sampaikan buat proposal bersama, sudah diskusi dengan PT Timah dan Pertamina,” imbuhnya.
Mantan anggota DPRD Provinsi Bangka Belitung ini meyakini target PAD Rp. 10 milyar per tahun akan bisa dicapai bila rencana investasi dari berbagai sektor dapat diwujudkan.
” Kalau bicara silika, bicara HAP Pertamina dan segala macam, kalau itu jadi kita bisa kerjasamakan, dengan PT. Timah untuk pengolahan IUP PT Timah yang selama ini IUP PT Timah diambil, tapi perizinan tidak ada. Kalau itu saja bisa kita rangkul, bisa diatas Rp 10 milyar dari situ saja, belum yang lainnya,” ujar Bong Ming Ming. ( SK )