BANGKA BARAT — Menghilangnya minyak goreng berbagai merk di Kabupaten Bangka Barat masih berlanjut. Pantauan awak media di dua gudang di Kecamatan Muntok, Kamis ( 17/2 ) siang, stok minyak goreng kosong.
Di gudang Sakkien di Kelurahan Sungai Daeng, minyak goreng Fortune sudah kosong sejak dua minggu lalu. Dia berharap pada Sabtu ( 19/2 ) nanti pihak agen, CV. Dua Menara Nusantara, Pangkalpinang menepati janjinya akan mengantar 400 dus.
” Sudah dua minggu kosong, mudah – mudahan hari Sabtu 400 dus diantar. Nanti kita bagikan ke toko – toko semua, toko besar toko kecil kita bagikan semua,” ujar Sakkien kepada wartawan, Kamis ( 17/2 ) siang.
Sakkien mengatakan, dirinya tidak menjual minyak goreng merk lain selain Fortune. Dia menjamin masyarakat bisa membeli seharga Rp. 14.000, karena dari gudangnya melepas minyak goreng ke pasaran seharga Rp. 13.125 per liter.
Dia mengakui banyak pedagang dan masyarakat datang ke gudangnya mencari minyak goreng, namun apa daya barang yang dicari memang tidak ada. Sakkien menegaskan, pihaknya tidak menyimpan barang, tapi memang stoknya sedang kosong.
” Harga dari kita Rp. 13.125, jadi di toko bisa dijual Rp. 14.000. Memang banyak yang nanya, cuman bukan kita nahan barang memang nggak ada barangnya,” cetusnya.
Sementara itu, Sun Fi dari Gudang Uno, Jalan Basuki Rahmat, Muntok, mengatakan, CV. Dua Menara sudah lama tidak mengantar minyak goreng ke gudangnya, sehingga stok mereka sudah lama kosong.
Bahkan menurut dia, dirinya setiap hari selalu bertengkar dengan pihak agen di WhatsApp karena pemasok dari Pangkalpinang itu tidak kunjung mengantar minyak goreng ke gudangnya.
” Sudah lama nggak nganter kesini, tadi ada Polisi sama Disperindag. Saya tiap hari berantem sama agen di WhatsApp. Boss besok Senin la ade Fortune belum? Nggak tau Ce hari Minggu kita libur. Di telepon nggak diangkat. Ini aja pagi – pagi udah berantem,” ujar Sun Fi dengan nada kesal.
Menurut dia, pihak agen berjanji akan mengantar barang pada Sabtu ( 12/2 ) lalu, namun hingga hari ini mereka tidak kunjung datang. Saat Sun Fi ingin mengambil sendiri ke Pangkalpinang pun pesan WhatsApp-nya tidak dibalas.
” Kita ambil sendiri ke Pangkal bisa nggak? nah nggak dibalas dia. Alasan meeting. Dia janjinya Sabtu kemaren bukan Sabtu ini, nah sampai detik ini nggak ada. Waktu minyak banyak harganya turun saya rugi karena jual murah. Tutup mata terpaksa menjual yang Rp. 14.000 itu,” cetus Sun Fi.
Sementara itu gudang sembako Ako Abud di Jalan Kampung Sawah, Kelurahan Tanjung, tampak lengang. Saat didatangi awak media, pintu pagarnya tampak terkunci dan situasi di gudang terlihat sepi tidak ada aktivitas apapun. ( SK )