BANGKA BARAT — Rencana pembangunan Refinery Palm Oil di kawasan Pantai Tanjung Kalian, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat yang sudah digadang – gadang Pemprov Babel sejak 2020 lalu, hingga kini belum terlihat pergerakan apa pun.
Sebelumnya di tahun 2020 lalu sempat terjadi tumpang tindih pemanfaatan ruang laut antara PT. PLN yang sedang mengerjakan proyek Kabel Laut Sumatera – Bangka, dengan PT. Bangka Indah Cemerlang ( BIC ) yang akan mengerjakan dermaga pabrik CPO di Pantai Tanjung Kalian. Namun masalah tersebut dapat diselesaikan.
Belakangan berhembus kabar proyek Refinery Palm Oil yang akan dikerjakan PT. BIC tersebut terkendala kesepakatan harga pembebasan lahan yang alot antara warga dan pihak perusahaan, sehingga menghambat realisasi pembangunan pabrik minyak kelapa sawit tersebut.
Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman menepis kabar tersebut saat meninjau proyek kabel laut Bangka – Sumetera PT. PLN di Pantai Tanjung Kalian, Rabu ( 6/4 ).
Menurut dia saat ini rencana proyek dengan nilai investasi kurang lebih Rp. 1 triliun itu tidak terkendala oleh apa pun lagi. Bahkan Erzaldi optimis dalam waktu tidak tidak lama, salah satu proyek strategis di Bangka Barat itu akan segera terealisasi.
” Nggak, la udah, lah selesai. Kemarin itu terkendala perpindahan kabel ini, sekarang sudah sepakat kemarin itu, tidak ada lagi terkendala. Sekarang mereka sedang mengurus untuk dermaga, Insya Allah cepat, apalagi Pak Sukirman jadi bupatinya, lebih cepat lagi,” ujar Erzaldi. ( SK )