BANGKA BARATHEADLINE

Iseng Merekam Petir Saat Melaut, 2 Nelayan Tewas

137
×

Iseng Merekam Petir Saat Melaut, 2 Nelayan Tewas

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi sambaran petir di tengah laut.

BANGKA BARAT — Dua orang nelayan tewas tersambar petir saat sedang melaut di perairan Jebu Laut, Desa Kelabat, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Sabtu ( 4/6 ) siang.

Dua orang nelayan tersebut diketahui berasal dari Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah dan Kota Pangkalpinang.

Menurut Darwis Ajis alias Alek (49), warga Desa Kelabat yang berada satu perahu dengan kedua nelayan nahas tersebut, peristiwa mengerikan itu terjadi sekitar pukul 13.45 WIB. Alek mengatakan, mereka berlima, termasuk dua orang yang meninggal dunia tersebut dalam perjalanan pulang usai memancing di perairan Jebu Laut.

Saat dalam perjalanan dan masih berada di laut, turun hujan lebat sehingga mereka memutuskan untuk berhenti dan berteduh di dalam perahu. Namun saat hujan disertai petir, salah seorang nelayan merekam petir tersebut menggunakan ponselnya.

” Kami saat itu sudah pulang, lantaran hujan kami sempat berlabuh dan berteduh di dalam perahu. Cuma almarhum sempat merekam petir dengan ponselnya,” kata Alek via handphone, Sabtu ( 4/6 ).

Detik selanjutnya tutur Alex, petir menyambar seketika ke arah mereka, sehingga rekan satu perahunya tersebut mengalami luka parah di bagian kepala. Nahasnya, petir juga menyambar seorang nelayan yang berdekatan dengan korban pertama.

Alek mengaku tidak mengenal nelayan yang tersambar petir tapi mengetahui salah seorang dari mereka yang bernama Jerry. Menurut dia kedua korban tewas tersebut adalah PNS di Bangka Tengah dan Pangkalpinang.

” Saya kurang kenal karena saya cuma antar orang yang ingin pergi mancing. Cuma ada satu orang Jerry yang saya kenal, dia yang mengajak teman – teman lainnya untuk mancing dan saya yang antar. Jerry orang Pangkalpinang,” kata dia.

Kejadian tersebut membuat Alek shock dan sekujur tubuhnya lemas sehingga tidak sanggup berdiri. Sedangkan seorang rekan yang selamat lainnya mengeluarkan darah dari matanya.

” Saya sempat lemas saat kejadian itu dan tidak bisa berdiri, satu rekan selamat namun linglung dan satunya lemas, muka dan matanya mengeluarkan darah,” tuturnya.

Kepala Desa Kelabat, Roni membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, dua orang yang meninggal dunia akibat sambaran petir tersebut berasal dari Kecamatan Koba dan Pangkalpinang.

Jenazah dua nelayan itu sempat dibawa ke Pusyandik Bakti Timah, setelah itu diantar ke keluarganya menggunakan ambulans desa.

” Memang informasinya begitu, memang ada, lagi mancing, orang Koba sama orang Pangkal, dua orang yang meninggal. Langsung dibawa ke Pangkal ke Koba. Pakai ambulans kita juga. Sempat dibawa ke Pusyandik, cuma saya hanya dapat telepon jadi begitu lah yang saya tahu,” ujar Roni via handphone.

Camat Parittiga, Madirisa juga membenarkan kejadian tersebut. Menurut informasi yang ia terima, kedua korban meninggal dunia berasal dari Bangka Tengah dan Pangkalpinang.

” Nih baru kabar sementara, jadi kejadian itu sekitar jam 2 siang, yang ninggal orang dua,” sebut Madirisa.

Menurut dia terdapat lima orang dalam rombongan pemancing tersebut, salah satunya warga sekitar Desa Kelabat. Namun Madirisa tidak mengetahui nama – nama para nelayan tersebut.

” Mereka itu lima orang mancing, saya nggak tau nama – namanya, kalau nggak salah dirombong itu ada Pak Darwis warga sekitar Desa Kelabat, yang punya perahu, memang Pak Darwis ada perahu,” ucap Madirisa. ( SK )