BANGKA BARAT — Liga Santri Nusantara Piala Kasad 2022 di Bangka Barat dimulai hari ini. Sekretaris Daerah, Muhammad Soleh membuka turnamen sepakbola para santri tersebut dengan kick off laga perdana Tim Ponpes Miftahul Khoir versus Tim Ponpes Miftahul Jannah, di Lapangan Bina Jaya, Kecamatan Muntok, Senin ( 20/6 ) sore.
Pondok Pesantren Miftahul Khoir beralamat di Desa Kundi, Kecamatan Simpang Teritip, sedangkan Miftahul Jannah berdiri di Desa Pelangas, juga Kecamatan Simpang Teritip.
Liga Santri 2022 Piala Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman adalah turnamen pencarian bakat para pemain sepakbola dari kalangan pondok pesantren di Indonesia.
Acara pembukaan dihadiri langsung Dandim 0431 Bangka Barat, Letkol Inf. Deri Indrawan. Turut hadir Kapolres Bangka Barat, AKBP Agus Siswanto, Ketua ASKAB PSSI, Hasbullah serta perwakilan KONI.
Letkol Inf. Deri Indrawan mengatakan, Liga Santri Piala Kasad 2022 dimulai dari tingkat kabupaten, setelah itu berlanjut ke provinsi dan final tingkat nasional akan dilaksanakan pada 22 Oktober bertepatan dengan Hari Santri.
” Untuk di Bangka Barat sendiri Liga Santri dilakukan selama tiga hari dari Senin, Rabu dan Jumat. Pesertanya ada tiga Pondok Pesantren dengan usia pemain 15 – 18 tahun,” ujar Dandim.
” Ini untuk mempererat silaturahmi para santri antar pesantren, kemudian juga mencari bibit – bibit bagus dan bisa bermanfaat bagi PSSI, potensi – potensi itu bisa dikembangkan,” sambung Deri Indrawan.
Sekretaris Daerah Bangka Barat, Muhammad Soleh mengatakan, Pemda menyambut baik perhelatan LSN ini, apalagi Bangka Barat memang membutuhkan pemain sepakbola andal yang diharapkan bisa berkiprah ke level provinsi, bahkan nasional.
” Di tingkat nasional banyak pemain berasal dari Liga Santri. Santri adalah aset bangsa yang menjadi sumber untuk membangun negeri ini. Liga ini juga hal bagus menjadi bekal menyiapkan pemain untuk Porprov tahun depan. Mudah – mudahan liga ini menghasilkan pemain andal yamg bisa mewakili Bangka Barat ke event yang lebih tinggi,” ujar Soleh.
Ketua ASKAB PSSI Bangka Barat, Hasbullah juga menaruh harapan Liga Santri bisa memunculkan bibit – bibit sepakbola yang memiliki potensi dan dapat berkiprah di tingkat nasional.
” Tentunya kami berharap ke depannya ada satu atau mudah – mudahan lebih dari anak – anak santri Bangka Barat ini mewakili ke tingkat nasional, seperti Ravi Murdianto dan beberapa pemain tim nasional yang dihasilkan dari Liga Santri,” tandas Hasbullah.
” Kalau dari ASKAB tentu ke depannya kita akan melakukan pembinaan di tingkat usia dini. Dan dengan adanya Liga Santri, ke depannya kami akan kerja sama juga dengan Ponpes yang ada di Bangka Barat, mudah – mudahan Liga Santri ini selalu diadakan setiap tahunnya,” Hasbullah melanjutkan. ( SK )