HEADLINEKAMTIBMASRAGAM

Air Laut Jadi Hijau, Tebarkan Aroma Tak Sedap

106
×

Air Laut Jadi Hijau, Tebarkan Aroma Tak Sedap

Sebarkan artikel ini

BANGKA BARAT — Video amatir tentang kondisi Pantai Pasir Kuning, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, yang diduga tercemar limbah sudah viral di beberapa akun sosial media.

Kondisi ini dikeluhkan para penggiat wisata di sana. Air laut menjadi kehijauan, lengket dan menebar bau busuk. Ketua Pokdarwis Desa Air Lintang, Abdul Khodir, membenarkan terkait video yang viral tersebut terjadi di Pantai Pasir Kuning.

“Ini sudah sering terjadi, sejak tanggal 02 November 2022. Limbah masuk ke wilayah Pantai Pasir Kuning. Air pantai berubah hijau, lengket dan dan bau menyengat. Bahkan saat air surut, limbah yang menempel di batu dan pasir pantai luar biasa baunya,” jelas Abdul Khodir saat dihubungi awak media via telpon, Senin (05/12/22) sore.

Ia juga menambahkan, sudah melaporkan kondisi Pantai Pasir Kuning ke pihak terkait, tim dari DKP Kabupaten Bangka Barat sudah turun ke lokasi untuk mengambil sampel air.

“Saat ini Kami masih menunggu hasilnya, belum bisa dipastikan limbah itu dari mana asalnya? Tapi kalau melihat dari kejadian ini, diduga seperti limbah dari tambak udang,” ujarnya.

Lebih lanjut ia juga menuturkan, ada 2 perusahaan tambak udang yang beroperasi tak jauh dari Pantai Pasir Kuning. Satu perusahaan berada di Pantai Gelam dan satu perusahaan beroperasi di Pantai Kuarsa.

“Kami menduga asalnya dari tambak udang, karena mirip dengan kejadian di Penganak dulu. Tapi kita tunggu dulu hasil laboratoriumnya, untuk memastikannya apakah itu limbah atau bukan?” kata dia.

Abdul Khodir khawatirkan apabila kejadian ini berlarut-larut tanpa ada perhatian dari pemerintah, maka masa depan pariwisata dan UMKM yang bergantung hidup di lokasi wisata itu akan hancur.

“Kalau kondisinya seperti ini otomatis objek wisata yang kami kelola, dan nasib para UMKM yang menggantungkan hidup di sini akan hilang. Kami mohon pemerintah terkait dan para pelaku usaha menindaklanjuti kejadian ini agar tak terulang lagi,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bangka Barat, Muhammad Ali, mengatakan kejadian ini sudah sekitar 1 bulan lalu dan itu tidak setiap hari. Saat ini sedang diperiksa oleh Pemerintah Desa Air Lintang beserta DKP Babar, untuk mencari sumber pencemaran itu.

“Saat ini kami juga masih menunggu hasil dari penyuluh perikanan, di mana Pemerintah Desa Air Lintang sudah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Babar,” pungkas Ali. (Dion)


Sumber: babelaktual.com / cyber media network