BANGKA BARAT — Tiga terduga pelaku penganiayaan di Pantai Batu Rakit tiba di Mapolres Bangka Barat, setelah sempat dititipkan di Polsek Sungsang, Sumatera Selatan. Ketiganya tiba di Pelabuhan Tanjung Kalian dijemput sejumlah personel Sat Reskrim di Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok, Sabtu ( 18/6 ) tadi malam.
Kapolres Bangka Barat, AKBP Agus Siswanto mengatakan, ketiga terduga pelaku yang masih di bawah umur tersebut diamankan saat hendak melarikan diri ke Sumatera Selatan
menumpangi kapal ferry KMP Munic VII.
“Jadi, kita sudah jemput di kapal, anggota sudah melakukan penangkapan sampai ke Sungsang sana, sudah kita amankan tersangkanya ada tiga dan kita amankan ke Polres guna pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Agus, Minggu ( 19/6 ).
Menurut Kapolres, ketiga terduga pelaku merupakan warga sekitar Pelabuhan Tanjung Kalian. Saat kejadian, mereka sedang bakar – bakar ikan di Pantai Batu Rakit.
Para pelaku tersebut didatangi anak baru gede lainnya yang kemudian menjadi korban penusukan. Agus mengatakan, korbannya dua orang, satu meninggal dunia dan seorang lainnya mengalami luka berat, dirawat dan sempat menjalani operasi di RSUD Sejiran Setason.
” Anak – anak ngumpul, kemudian mereka sudah saling kenal, salah paham terjadi cekcok. Korban satu lagi sudah dioperasi semoga sehat lah,” ujar Kapolres.
Dikatakan Agus, berdasarkan hasil visum, di tubuh korban meninggal dunia terdapat luka tusukan. Ia memastikan penyebab kematian korban karena ditusuk, bukan tenggelam.
” Hasil visum korban yang meninggal, ada luka tusuk di dada sedalam satu setengah senti, sama di dagu. Pisau yang digunakan pisau untuk ikan karena dia lagi bakar – bakar ikan. Yang datang itu malah nggak bawa senjata, pelaku itu yang didatangi,” katanya.
Mengenai adanya pengaruh alkohol atau minuman keras yang memicu cekcok sehingga terjadi penusukan, Agus mengatakan pihaknya masih akan mendalaminya.
Dengan adanya kejadian seperti itu, Polisi akan lebih memperketat razia dan patroli malam.
” Polisi razia terus setiap malam, terutama malam Minggu memang banyak yang kumpul – kumpul, jadi kita keliling. Tapi memang di lokasi kejadian mereka memang acara makan, jadi nggak kumpul minum – minum, tapi makan – makan dia bakar ikan, alkohol masih didalami,” kata Agus. ( SK )