HEADLINEPOST DPRD

Hendry Akui Kekurangan Sumber Daya Manusia

135
×

Hendry Akui Kekurangan Sumber Daya Manusia

Sebarkan artikel ini

BANGKA — Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Wilayah II di Kabupaten Bangka, Hendry, mengakui kekurangan sumber daya manusia baik pegawai maupun pengawas sekolah. Padahal, banyak sekali tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan fungsi Cabang Dinas tersebut.

“Sembilan orang pengawas. Kalau untuk pegawainya, kalau kita hitung kurang, ya, kurang. Karena melayani banyak sekali,” ungkap Hendry dalam sambutannya saat kunjungan kerja Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (10/5).

Karena kekurangan SDM tersebut, banyak pekerjaan Cabang Dinas Pendidikan yang agak tertunda. Dia berharap ke depannya ada penambahan pegawai untuk Cabang Dinas pendidikan Wilayah II yang dipimpinnya, sehingga bisa bekerja lebih cepat lagi untuk melayani masyarakat di Kabupaten Bangka.

“Untuk kita ketahui Kabupaten Bangka adalah Kabupaten yang tertua. Otomatis banyak sekali hal-hal yang urusannya harus cepat selesai. Jangan sampai nanti ada laporan dari masyarakat, sehingga kami dikatakan tidak bekerja dengan baik,” tuturnya.

“Ke depannya kami usahakan semaksimal mungkin, kebetulan sekali rata-rata pegawai disini adalah orang-orang Bangka. Jadi ada yang rumahnya di Sungailiat, dia tahu bagaimana maunya orang Bangka. Dan saya sangat senang begitu,” imbuhnya.

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung H. Marsidi Satar dalam sambutannya berharap, dengan hadirnya tim Komisi IV di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II itu bisa memunculkan inspirasi baru.

“Tadi saya berpikir kewenangan yang diambil oleh Provinsi itu baru disiapkan sarana dan prasarananya. Memang sudah disiapkan, tapi masih pinjam. Harusnya aset sendiri, aset Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung,” kata dia.

Dikatakannya, bahwa semua Cabang Dinas Pendidikan di Bangka Belitung ini belum punya kantor yang permanen, yang merupakan aset Provinsi. Oleh karena itu, nantinya Komisi IV akan menyuarakannya. Masalah terwujud atau tidaknya itu nanti, karena berhubungan dengan proses sama anggaran.

“Jadi ini kami maklumi Pak Cabdin kondisi seperti ini. Kemudian Bapak Ibu yang mewakili sekolah SLTA patut bersyukurlah dengan apa yang diberikan oleh pemerintah kepada kita, terutama kepada Guru-Guru, itu sudah luar biasa,” imbuhnya.

Marsidi menyatakan, sumber daya manusia khususnya tenaga guru, di Bangka Belitung itu belum optimal, masih banyak kekurangan guru. Maka, ketika ada tes ASN, pihaknya tetap memprioritaskan para guru.

“Kebetulan tenaga honor yang nggak bisa ikut (tes CPNS), itu ikutnya di PPPK. Nah, ini kita prioritaskan. Apalagi Bapak Ibu yang honor sudah lama di suatu sekolah tapi belum jadi PNS, ini diusahakan bisa lolos. Karena sudah lama pengabdiannya. Kita berusaha untuk merekrut para guru yang sesuai dengan bidangnya. Kita berharap semua sekolah tetap eksis, swasta maupun negeri,” demikian Marsidi. (Romlan)