BANGKA – Kapal Isap Produksi ARSARI II yang kondisinya Blackout dan mengalami Kebocoran dikabarkan tenggelam di Perairan Tanjung Tuing Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, Selasa (13/2) dini hari pada titik kordinat 1° 34.164’S 106° 0.820’T.
KIP Arsari II diduga mengalami kebocoran dikarenakan terhempas ombak dan kondisi cuaca ekstrim, sehingga mengakibatkan kapal terbalik di Perairan Tanjung Tuing.
Kapolres Bangka melalui Kasat Polairud, IPTU Andy Hendrawanto, membenarkan kabar tenggelamnya KIP ARSARI II milik PT Aega Prima tersebut.
Andy menuturkan, pada hari Minggu (11/2) pagi, KIP ARSARI II bertolak dari dermaga PT. DAK (docking kapal) Pangkal Balam menuju ke Belinyu setelah selesai melakukan docking.
“Namun pada Selasa (13/2) sekira Pukul 02.00 WIB dini hari, personel Satuan Polairud Polres Bangka dan Direktorat Polairud Polda Babel mendapatkan informasi KIP ARSARI II mengalami kondisi miring dan sudah mau tenggelam,” ungkap dia, Selasa siang.
Lanjut Andy, dikarenakan kapal sudah mulai miring dan tidak memungkinkan untuk bertahan di kapal, ditambah cuaca buruk (Badai) dengan ombak setinggi ± 3 meter, ABK dan Crew KIP ARSARI II memutuskan untuk menyelamatkan diri dengan menurunkan Life Craft 2 unit.
“Sekitar 10 menit berselang setelah ABK dan Crew terjun dari kapal menuju Life Craft, KIP ARSARI II terbalik. Setelah itu seluruh ABK dan Crew menyelamatkan diri menuju pantai terdekat yaitu Kampung Punggur Desa Mapur,” beber dia.
Mendapat kabar tersebut tim SAR gabungan yang terdiri dari Satuan Polairud Polres Bangka, Direktorat Polairud Markas Unit Sungailiat Dan KP 2004, Posmat TNI AL Sungailiat, Basarnas Pangkal Balam, dan Laskar sekaban langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian untuk melakukan proses evakuasi.
“Sekira Pukul 04.40 WIB Tim SAR dari Lanal Babel tiba di Pantai Kayu Bulan Desa Mapur. Selanjutkan seluruh ABK dan Crew diamankan di pondok milik Asun untuk menunggu bantuan evakuasi,” imbuh dia.
Andy melanjutkan, sekira Pukul 07.20 WIB, seluruh ABK dan Crew tiba di rumah Imam, warga Desa Mapur untuk menunggu pihak dari perusahaan. Kemudian ABK dan Crew dibawa ke Rumah Sakit Medika Stania Sungailiat untuk dilaksanakan pemeriksaan kesehatan.
“ABK dan Crew kapal sebanyak 29 orang, terdiri dari 25 Warga Negara Indonesia, 3 Warga Negara Asing (Thailand) dan 1 anggota TNI AL (pengawal), berhasil dievakuasi dengan selamat dalam keadaan sehat dan lengkap,” demikian Andy. (Romlan)