* Pastikan Penanganan Sesuai Standar Lingkungan
PANGKALPINANG — Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, memastikan tim dari PT Timah Tbk bersama mitra dan stakeholder terkait, sudah bergerak sejak awal untuk melakukan upaya evakuasi kapal isap mitra PT Timah Tbk yang kandas di Perairan Matras, sudah sesuai dengan standar-standar penanganan.
Anggi menyebutkan, juga sejak hari pertama pihaknya telah mengambil langkah – langkah strategis, guna mengantisipasi dan mencegah terjadinya potensi pencemaran laut atas musibah yang terjadi ini.
“PT Timah Tbk adalah perusahaan yang sudah sejak lama memiliki kegiatan operasi produksi di laut. Tim sejak hari pertama sudah bekerja sesuai dengan Standard Penanganan untuk memastikan tidak ada tanda – tanda oil spill di perairan dengan beberapa cara upaya. Dari hari pertama kita sudah lakukan penyisiran, kemudian memastikan tidak ada kebocoran tangki BBM di dalam kapal” ungkap Anggi sebagaimana rilis yang diterima redaksi, Minggu (3/1).
Menurutnya, informasi yang beredar bahwa terjadi ceceran BBM tidak benar. Drum – drum yang disangkakan BBM adalah bagian dari proses kerja tim, yang justru sedang melaksanakan kegiatan evakuasi limbah B3 yang berpotensi mencemari air laut.
“Drum-drum yang dimaksud, justru adalah bagian dari tim yang sedang melakukan evakuasi limbah B3 untuk mengantisipasi pencemaran laut. Sejak awal kita sudah menangani ini sesuai standar penanganan,” ujarnya.
Anggi menambahkan, untuk mengantisipasi pencemaran, pihaknya juga telah berkoordinasi dan berkonsultasi dengan pihak Dinas ESDM. Tim pengendalian dampak lingkungan juga telah diturunkan sejak awal, dimana dalam bekerja tim ini disupervisi langsung oleh Bidang Lingkungan Hidup PT Timah Tbk.
“Tim juga sudah melakukan foto udara, melaksanakan isolasi dan memasang lampu indikator untuk mendeteksi potensi pencemaran laut di sekitar lokasi kejadian, namun sejauh ini dapat diinformasikan tidak terlihat tanda – tanda Oil Spill,” tambahnya.
“Kami sampaikan agar informasinya tidak simpang siur, dan membuat masyarakat menjadi cemas. Peristiwa ini terjadi dikarenakan kondisi cuaca, dan untuk itu perusahaan melaksanakan upaya – upaya evakuasi dan pencegahan pencemaran sejak hari pertama kejadian. Sampai dengan hari ini yang sudah kita lakukan adalah berbagai upaya antisipasi terhadap dampak lingkungan, termasuk uji sampling terhadap kondisi air laut di beberapa titik sekitar lokasi kejadian, dengan melibatkan stakeholder yang berkompeten,” kata dia. (Romlan)