HEADLINEPERISTIWA

KM Surya Hasil Laut-22 Terbakar, Nakhoda Dikabarkan Tewas, 1 ABK Hilang

466
×

KM Surya Hasil Laut-22 Terbakar, Nakhoda Dikabarkan Tewas, 1 ABK Hilang

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG – Kapal Motor Surya Hasil Laut-22 berawak delapan orang mengalami kebakaran saat berlayar di perairan Pulau Dua, Tanjung Pinang dalam perjalanan dari Malaysia menuju dermaga muara Pelabuhan Pangkalbalam, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis ( 21/3/2024 ).

Dalam kejadian itu enam ABK selamat, sedangkan sang nakhoda bernama Supeno meninggal dunia. Satu orang lainnya hilang saat kapal nahas tersebut tenggelam.

Kakansar Pangkalpinang I Made Oka Astawa mengatakan, kejadian bermula saat KM Surya Hasil Laut-22 pada Kamis 21 Maret 2024, melakukan perjalanan dari perairan Malaysia menuju Dermaga Muara Pelabuhan Pangkalbalam membawa ikan hasil tangkapan di perairan tersebut.

“Menurut keterangan ABK yang selamat, pada 21 Maret pukul 17.00 WIB di perairan Pulau Dua Tanjung Pinang, kapal mereka mengalami ledakan pada tangki BBM dan kemudian terbakar,” jelas Oka.

Saat itu enam orang ABK berhasil menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut. Sementara Supeno sang nakhoda dan satu ABK lainnya bernama Richo Sanjaya berusaha membuka Life Raft yang berada di atas kapal.

Sayangnya upaya mereka gagal, sang nakhoda meninggal dunia. Sedangkan Richo yang ikut membantu Supeno diduga terjatuh dan hilang di sekitaran lokasi kejadian.

“Sebelumnya Supeno berusaha meminta pertolongan dari kapal di sekitar dengan cara menembakan suar ke udara. Pancaran cahaya suar tersebut diterima oleh KM Satria Jaya Baru 1 yang saat itu sedang berada di sekitaran perairan tersebut,” kata Oka.

Kapal KM Satria Jaya Baru 1 yang menerima sinyal dari suar bergegas menuju KM Surya Hasil Laut-22 yang sedang terbakar.

Mereka berhasil menyelamatkan enam ABK KM Surya Hasil Laut-22 yang terapung di sekitaran lokasi kapal terbakar serta mengevakuasi Supeno, sang nakhoda ke KM Satria Jaya Baru 1.

Kemudian, KM Satria Jaya Baru 1 berusaha melakukan pencarian ABK yang diduga hilang, namun hingga pukul 21.00 WIB, korban tidak juga di temukan.

Dikatakan Oka, setelah menerima informasi tersebut, pihaknya segera memberangkatkan 1 Tim Rescue menggunakan RBB (Rigid Bouyancy Boat) dari dermaga Pangkalbalam menuju lokasi kejadian.

Setiba di lokasi, Tim SAR Gabungan segera melakukan pencarian dengan menyisir permukaan air dengan menggunakan metode pararel search pattern, dibantu kapal lain yang turut melakukan pencarian.

“Kita sedang proses pencarian terhadap ABK yang diduga hilang tersebut. Pencarian akan diupayakan semaksimal mungkin. Sementara kondisi cuaca di sekitaran LKP dengan ombak yang cukup besar, turut menghambat proses pencarian. Semoga proses pencarian terhadap korban dapat dengan cepat membuahkan hasil,” harap Oka. ( SK )