BANGKA TENGAH – Pantai Sumur Tujuh merupakan salah satu Objek wisata yang ada di Kelurahan Padang Mulya, Kecamatan Koba, dan banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Di dalam kawasan pantai tersebut terdapat Tujuh Sumur bersejarah peninggalan Jepang, dan itulah yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan lokal maupun nasional, namun sangat disayangkan keberadaan Sumur Tujuh ini dapat mengancam keselamatan para pengunjung, karena lubang sumur tidak di lengkapi oleh pengaman atau safety yang memadai.
“Sumur ini tidak di lengkapi keselamatan yang memadai, hanya di pagar keliling, sedangkan lubang sumurnya di biarkan menganga begitu saja tanpa ditutupi pengaman, ditambah tidak ada papan peringatan apapun, sehingga ini dapat membahayakan para pengunjung terutama anak – anak,” ujar Ahmadi, pengunjung Pantai Sumur Tujuh, Rabu (12/1/22).
Melihat kondisi Sumur Tujuh yang tidak dilengkapi oleh pengaman keselamatan yang kurang memadai, Tamimi, salah seorang pengunjung kawasan wisata tersebut, meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah, dalam hal ini Disbudparpora untuk lebih teliti lagi dalam pengamanan keselamatan Objek wisata.
“Setiap akhir pekan Objek wisata Sumur Tujuh ini banyak di kunjungi oleh wisatawan, untuk itu, dalam menjaga keselamatan pengunjung harus di utamakan, sehingga tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan menimpa para pengunjung,” terangnya.
Masih kata Tamimi, dalam pembangunan Objek wisata Sumur Tujuh memang Pemerintah Daerah sudah berkontribusi besar, namun untuk perencanaan pengamanan keselamatan Sumur Tujuh ini dirasa masih kurang, karena kondisinya yang dibiarkan terbuka begitu saja.
“Seharusnya lubang Sumur ini di kelilingi pagar penutup yang benar-benar safety, jangan dibiarkan menganga seperti itu, karena kalau seperti itu dapat menimbulkan kecelakaan bagi para pengunjung, terutama anak – anak bahkan orang dewasa pun keselamatan nya terancam, mengingat kedalaman Sumur ini lebih dari 10 Meter. Kalau sudah terjadi kecelakaan, siapa yang akan bertanggung jawab,” terangnya.
Lanjut Tamimi, dirinya berharap ada tindak lanjut dari pihak terkait dalam menyikapi hal ini.
“Semoga kedepannya keselamatan pengunjung Sumur Tujuh ini benar – benar di perhatikan, sehingga para pengunjung tidak merasa khawatir saat anak – anaknya bermain di sekitar sumur, pada intinya jangan sampai terjadi hal yang merugikan orang banyak,” ungkapnya.
Menanggapi keluhan masyarakat terkait Sumur Tujuh tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga, Zainal, mengatakan, pihaknya akan menutup lobang sumur tersebut, namun sebelum di tutup akan dievaluasi terlebih dahulu, seperti apa konsepnya sehingga tidak mengurangi estetika sumur tersebut.
“Memang benar kalau tidak di tutup bisa menimbulkan kecelakaan, karena itulah akan kami tutup, tapi konsep penutupan nya seperti apa masih dipikirkan, sehingga pada saat lubang sumur tersebut ditutup tidak mengurangi estetika dan nilai sejarahnya,” pungkas Zainal. (Hari Yana).