BANGKA BARAT – Pertama kalinya sepanjang sejarah hutang besar melilit Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, membuat Bupati Bangka Barat, Markus mengambil beberapa kebijakan penting, di antaranya penyesuaian TPP ASN.
“Ini sudah saya sampaikan di apel pegawai pagi tadi, ini tidak pernah terjadi di sejarah Bangka Barat dari sejak berdiri sampai sekarang,” tegas Markus kepada awak media di ruang kerjanya, Senin (7/7/2025)
Markus juga mengakui telah menegur Tim Anggaran Pemerintah Daerah, karena tidak cermat dalam menyusun anggaran tahun 2024 yang lalu.
“Saya juga sudah menegur TAPD, karena bagi saya TAPD ini tidak cermat dalam menyusun anggaran di 2024, sehingga bisa menimbulkan utang sebesar ini. Utang ini kebanyakan kepada pihak ketiga, ini sebenarnya tidak boleh terjadi,” tuturnya.
Markus berharap kejadian defisit anggaran yang luar biasa seperti saat ini tidak terulang lagi. Untuk itu ia menegaskan akan menyelesaikan persoalan ini secermat mungkin, salah satunya dengan melakukan upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
“Makanya tahun ini kami akan mengejar pendapatan. Dan kedua, kami akan cermat menyusun anggaran. Mana proyek-proyek, program-program prioritas yang harus kita laksanakan, kita pilih yang mana prioritas dulu,” bebernya.
“Kondisi tahun ini harus membayar utang tahun kemarin. Nah tahun depan kan kita tidak mau lagi sampai terjadi utang sebesar ini,” katanya. (kabarbangka.com)
Markus Tegus TAPD, Dinilai Kurang Cermat Susun Anggaran
