BANGKA BARAT — Ikatan Karyawan Timah wilayah Muntok menggelar Pameran Bonsai dan Aquascape IKT Cup 2022 Wilayah Muntok, di Gedung Sriwijaya Unit Metalurgi Muntok.
Kegiatan bertajuk ” Membangun Kolaborasi Untuk Mencapai Tujuan Bersama ” ini akan berlangsung selama tiga hari, ( 16-18/12/2022 ).
Selain ratusan bonsai yang dipamerkan oleh Komunitas Bonsai Metalurgi, aneka tanaman hias juga ikut dipajang di lokasi acara.
Wakil Kepala Unit Metalurgi Muntok, Kopdi Saragih, dan Kabid Administrasi & Personalia Arief Yudianto membuka pameran tersebut, Jum’at ( 16/12/2022 ) siang.
Ketua IKT Wilayah Muntok, Abang Asri mengatakan, selain bonsai, pameran tanaman hias di kegiatan ini guna mengakomodir minat ibu – ibu yang ingin turut dilibatkan.
“Selain pameran bonsai ada juga tanaman hias. Jadi ibu – ibu juga berminat. Selama ini hanya bonsai, sekali – sekali mau lah tanaman hias juga biar nanti istri karyawan juga bisa hadir,” ujarnya.
Menurut dia acara ini merupakan runtutan dari seluruh kegiatan IKT Muntok sejak Oktober, yakni IKT Cup 2022.
“Dan memang direncanakan di Desember kita close semua kegiatan tahun 2022 dan memang direncanakan di pameran bonsai ini,” imbuhnya.
Wakil Kepala Unit Metalurgi Muntok Kopdi Saragih dalam sambutannya mengaku, pameran bonsai di Gedung Sriwijaya kali ini membuat ia mencari – cari filosofi terkait tanaman mini yang cantik ini.
“Saya cari ternyata banyak filosofi bonsai. Jadi saya baru hari ini tau bon itu adalah pot, sai itu adalah tanaman itu. Jadi bonsai itu adalah tanaman pot,” kata Kopdi.
Menurut dia ternyata tanaman bonsai sudah ada sejak jaman dinasti di Negeri Cina, sekitar tahun 260 sebelum Masehi. Dan ternyata sejarah awalnya bukan mengarah ke Jepang, seperti yang dikenal selama ini.
“Ternyata bonsai itu sudah ada sebelum jaman Masehi, 260 BC ( Before Christ) artinya 260 sebelum Masehi. Dari jaman dinasti di Cina, bukan dari Jepang. Kalau di Jepang itu sudah dari tahun 1300-an atau 1700-an itu, dan keluar pertama kali di Prancis pada saat peresmian menara Eiffel itu lah,” tuturnya.
Dikatakan Kopdi, berdasarkan filosofinya, orang – orang yang terlibat dalam dunia bonsai harus sabar dan setia. Jika dua sifat itu tidak dimiliki, maka bonsainya tidak akan jadi.
“Karena hobi ya dinikmati saja karena hobi tidak bisa diperdebatkan. Yang namanya komunitas itu pasti tujuannya baik ada brotherhood-nya kebersamaan kekeluargaannya,” ujarnya.
Kopdi berharap komunitas bonsai di Bangka Barat tidak berhenti untuk belajar, apalagi perkembangan bonsai di luar sana sudah sangat maju.
“Jadi harapannya kita jangan puas diri berhenti di sini. Ya artinya yuk kita belajar. Belajar itu bukan berarti kita harus berangkat ke sana, banyak media – media. Yang penting belajar – belajar,” tutup dia.
Sementara itu Ketua Panita Irwan mengatakan, Komunitas Bonsai Metalurgi memajang 120 bonsai, terdiri dari tanaman endemik Bangka dan juga luar daerah.
” Ada 120 bonsai dari individu – individu teman – teman itu, kita buat suatu Komunitas Bonsai Metalurgi biar tujuannya lebih terarah dan pameran ini untuk membangkitkan gairah dan ini pertama kali di Unit Metalurgi,” kata Irwan.
Bonsai yang dipajang pun menurut dia bukan hanya yang sudah mendapatkan bendera, tapi para pemula pun ikut ditampilkan.
“Di sini ada pemula yang siap disetting ada, juga yang setengah jadi dan ada juga yang sudah dapat bendera. Cara merawat bonsai itu harus sabar dan diarahkan juga,” ucapnya. ( SK )
Sumber: portaldutaradio.com / cmnnews.id