BANGKA SELATAN — Sebuah tongkang membawa muatan Limestone/Dolomite (batu kapur_red) dengan nama lambung TK SMS 233 hanyut di hanyut di perairan laut Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan dititik koordiniat 03′ 13′ 423′ LS 106′ 27′ 790 BT setelah tali penariknya (towing_red) putus akibat cuaca buruk.
Kapolres Bangka Selatan AKBP Joko Isnawan, melalui Kasat Polair AKP Slamet Riyadi, Senin (06/09/21) mengatakan berdasarkan laporan, peristiwa itu terjadi pada hari Rabu (01/09/21), sekitar pukul 06.00 WIB.
Tongkang milik Perusahaan Wanta Indonesia Jakbar ini dari pelabuhan asal Port Jetty Multi Purposed Pacitan( ASDP Lamongan) dengan tujuan Pelabuhan Boom Baru Palembang sudah dalam keadaan miring.
Dan sekira pukul 10.30 WIB, tali towing tongkang tersebut putus dan hanyut di perairan laut Kecamatan Toboali Basel. Tidak ada menimbulkan korban jiwa dan tongkang masih berada di perairan laut Toboali.
“Nakhoda adalah Fransiscus Gunadi dengan crew berjumlah 10 orang dengan tongkang muatan Limestone Dolomite atau batu kapur bahan pembuatan pupuk. Adapun kejadian hanyutnya tongkang dugaan sementara diakibatkan karena putusnya tali towing tongkang,”ujar AKP Slamet dikonfirmasi Kabarbangka.com.
Menurut Slamet Polairud Polres Bangka Selatan telah melakukan koordinasi pihak Syahbandar Toboali, Pos AL Toboali serta pihak perusahaan untuk penarikan kembali tongkang yang hanyut tersebut pada besok, Selasa (07/09/21).
Pasalnya, dikwatirkan tongkang bermuatan Limestone/Dolomite sebanyak 3.302.644 MT apabila terrbalik dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan di perairan laut Toboali apabila tidak di atasi secepatnya.
“Dan apabila tidak cepat di atasi maka akan berakibat terhambatnya jalur perjalanan laut dan terganggunya kegiatan nelayan di perairan laut Bangka Selatan dan tidak menutup kemungkinan lama- lama bisa terbalik diakibatkan kelebihan muatan dan cuaca buruk,” pungkasnya. (Yusuf)