HEADLINE

Rumah Warga Kurau Akan Direlokasi

111
×

Rumah Warga Kurau Akan Direlokasi

Sebarkan artikel ini

BANGKA TENGAH — Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, menyusuri alur Sungai Kurau, Kecamatan Koba, dari hilir ke hulu sejauh kurang lebih 30 kilometer, Rabu (8/9).

Hal itu dilakukannya untuk meninjau lokasi rencana pembangunan check dam, atau bangunan pengendali sedimen sebagai spot konstruksi Detail Engineering Design Sungai Kurau yang akan dibangun pada tahun 2022, serta mensurvei relokasi beberapa rumah di daerah aliran sungai dan pembangunan jetty atau dermaga di muara.

Peninjauan ini merupakan survei ketiga yang dilakukan Pemprov Babel, dengan berkolaborasi bersama Pemkab Bangka Tengah, guna mematangkan rencana pengerjaan pengendalian banjir di Desa Kurau, Kecamatan Koba.

“Kami akan menata kawasan Kurau Barat dan Kurau Timur, dengan merelokasi beberapa rumah dan membangun tanggul pengendali sedimen sebagai upaya pengendali banjir di daerah Kurau,” ungkap gubernur.

Untuk itu gubernur berharap, selain nantinya desa ini dapat tertata, alur sungai Kurau juga lebih aman karena sedimentasinya berkurang, dan kedepan nelayan tidak lagi bergantung kepada pasang surut air laut.

Untuk itu dia juga memberi masukan agar lebar sungai menjadi tiga lapis dari ukuran semula.

“Jika sudah tertata, kapanpun nelayan mau melaut, insyaAllah bisa lancar. Mohon doanya, karena pembangunan akan dilaksanakan pada tahun 2022,” ujarnya.

Oleh karenannya, Gubernur mengintruksikan agar persiapan pembangunan ditargetkan maksimal bulan September 2022.

Diinformasikan bahwa rencana pembangunan check dam akan dilakukan di tiga titik bentang sungai pada alur sungai Kurau yang disisir gubernur kali ini.

Sedangkan rencana pembangunan dermaga akan dibangun sejauh kurang lebih satu kilometer di muara sungai dengan dua bangunan berhadapan.

Pembangunan check dam sendiri dilakukan dengan pertimbangan terdapat pengendapan di muara, sehingga menganggu lalu lintas kapal dan alur pelayaran.

Dengan membangun jetty yang panjang, alur sedimen sepanjang pantai dapat tertahan, sehingga pada alur pelayaran kondisi gelombang tidak pecah, dan memungkinkan kapal masuk ke muara pantai.

Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengatakan, Gubernur Erzaldi telah merencanakan jauh-jauh hari rencana program pengendali banjir daerah Kurau, sejak dirinya masih menjadi Bupati Bangka Tengah.

“Insya Allah rencana ini dapat terealisasi pada tahun 2022, mengingat program ini telah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Inilah pentingnya bersinergi antara Pemprov dengan Pemkab, jadi harus ada kerjasama yang baik antara Gubernur dan Bupati, serta satuan kerjanya,” ujarnya.

Setelah peninjauan, program ini akan dimatangkan kembali dengan membuka Pertemuan Konsultasi Masyarakat, untuk melihat sejauh mana respon masyarakat Desa Kurau atas program pembangunan yang akan dibangun.

“Kami akan bersama-sama menjelaskan kepada masyarakat agar dapat direlokasikan ketempat yang telah disediakan dengan rumah yang juga akan kami bangun,” jelas Bupati Bangka Tengah.

Kepala Balai Wilayah Sungai Babel, Panca Hermawan, mengatakan proyek ini diperlukan dukungan Gubernur dan Bupati atas rencana pembangunan pada tahun 2022.

“Kami perlu dukungan penuh dari Bapak Gubernur dan Bupati untuk pembebasan lahan dan pembangunan jetty yang pembangunannya diperkirakan sampai dengan tahun 2023,” ujarnya.

Hal ini juga didukung oleh Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional Babel, Oloan Sitorus yang mengatakan pihaknya akan mendukung pengadaan tanah, yaitu relokasi pembangunan rumah pada area terdampak.

“Kami akan mendukung penuh dalam rangka pendataan pengadaan tanah,” tutupnya. (*)

Sumber : Dinas Kominfo