BANGKA BARAT — Pemerintah Kabupaten Bangka Barat berencana membangun ulang satu blok pedagang di Pasar Tradisional, Kecamatan Muntok. Anggaran yang disiapkan untuk rencana tersebut sebesar Rp. 2, 7 milyar dari Dana Tugas Pembantuan APBN.
” Pasar yang inilah, yang representatif, jadi lengkap. Dana tugas pembantuan dana TP sebesar Rp. 2,7 milyar. Bangunannya baru, yang lama kita usul penghapusan kita bangun baru,” ujar Plt. Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bangka Barat, Rosdjumiati saat ditemui di Pasar Muntok, Kamis ( 13/1 ) pagi.
Satu blok yang disasar yaitu tempat para pedagang berjualan sayur – mayur. Mereka nantinya akan direlokasi untuk sementara, namun hal itu akan didiskusikan lebih lanjut.
Menurut Rosdjumiati, mengingat dana yang ada sangat terbatas, blok – blok lainnya akan direnovasi kemudian. Pihaknya akan mengusahakan Dana Alokasi Khusus ( DAK ) untuk hal tersebut.
” Iya satu kawasan karena dana terbatas, mungkin yang lain kita akan usulkan dari dana DAK, kita usahakan kita rencanakan,” katanya.
Dikatakan Rosdjumiati, kemungkinan bulan ini proyek tersebut sudah ditenderkan di tingkat pusat, mengingat dana yang digunakan berasal dari sana, sementara Pemda sendiri hanya pelaksana saja. Dia berharap di bulan Maret mendatang pengerjaannya sudah bisa dimulai.
” Di bulan Januari ini sudah, kalau tidak salah di pusat itu sudah ditenderkan karena ini dana pusat, kita hanya pelaksana di sini. Mudah – mudahan di Maret mungkin, mudah – mudahan ya, tapi kita belum pasti, mudah – mudahan di Maret sudah dilaksanakan,” harapnya.
Senada dengan Rosdjumiati, Bupati Bangka Barat, H. Sukirman membenarkan rencana renovasi satu blok di Pasar Tradisional Muntok dengan anggaran sebesar Rp. 2,7 milyar tersebut.
” Anggaran sekitar Rp. 2,7 milyar. Ini dana dari pusat, untuk pembangunan sekarang belum karena kelihatannya di pertengahan tahun ini,” kata Sukirman.
Bila rencana itu sudah terealisasi, Bupati berharap para pedagang maupun pengunjung pasar akan sama – sama merasa nyaman. Hal itu diharapkan berdampak kepada peningkatan PAD Kabupaten Bangka Barat.
” Ingin ada rasa nyaman dan ini kepedulian pemerintah kepada para pedagang termasuk kepada masyarakat. Kalau pasarnya sudah nyaman interaksi – interaksi pedagang dan pembeli nyaman, ini kan bisa ada peningkatan Pendapatan Asli Daerah juga,” ucap Sukirman. ( SK )