HEADLINE

Seketika Mengkubung Nihil Tambang, Nelayan : Mereka Kerja Malam

240
×

Seketika Mengkubung Nihil Tambang, Nelayan : Mereka Kerja Malam

Sebarkan artikel ini

BANGKA — Lagi dan lagi, petugas gabungan Direktorat Polairud Polda Kepulauan Bangka Belitung, serta Satpolairud Polres Bangka, melakukan razia di perairan Mengkubung, Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu, Selasa (15/03) pagi.

Namun sayangnya, petugas tidak menemukan aktivitas penambangan laut di seputar pulau Mengkubung itu. Entah, sudah bocor atau memang sudah dihentikan. Namun diduga, para penambang bekerja pada malam hari.

Kasubdit Patroli Direktorat Polairud Polda Bangka Belitung, AKBP Andreas Purwanto mengatakan, penertiban ini dilakukan karena menindak lanjuti laporan warga sebelumnya.

” Penertiban ini, yaa tindak lanjut, ada laporan dari masyarakat,” ucapnya, saat diwawancara diatas Kapal Patroli 2001 milik Direktorat Polairud Polda Bangka Belitung.

Namun meski begitu, Andreas Purwanto menegaskan, pihaknya akan terus melakukan penertiban ini kedepannya. Bahkan, jika ada penambang yang membandel, pihaknya akan melakukan proses hukum.

” Hari ini, kami tidak menemukan kegiatan apapun. Kami akan melaksanakan terus penertiban ini, terutama di daerah mengkubung. Kalau kedapatan bekerja, akan dilakukan, penarikan ponton dan dilakukan penegakan hukum,” tegasnya.

Pada kegiatan ini, sebanyak 80 orang personil gabungan Direktorat Polairud Polda Bangka Belitung, dan Satpolairud Polres Bangka diturunkan. Dengan menggunakan 2 Kapal patroli dan 1 speed lidah.

Sementara, Eko salah seorang nelayan dari KUB Dusun Mengkubung menyebutkan, para penambang sudah mengosongkan wilayah itu sejak kemarin.

” Kemarin ada liat, pada narik ke arah bakit mereka. Kosong kan hari ini?,” kata Eko, Selasa siang.

Eko mengungkapkan, pada Senin dini hari kemarin, kegiatan penambangan itu berjalan mulai dari malam hari. Kata dia, beberapa unit ponton jenis rajuk bekerja pada malam hari.

” Senin dini hari saya ke laut, jam 1 malam, jalan TI rajuk itu, di bibir pantai dan dekat hutan mangrove. Ada sekitar 5 unit. Saya pulang jam 3 pagi juga mereka masih kerja,” ungkap Eko, sembari menunjukkan video yang diambilnya dari laut.

Namun meski begitu, Eko tidak mengetahui siapa pemilik atau koordinator dari kegiatan itu. (Randhu)