BANGKA TENGAH — Guna menekan angka kasus balita penderita stunting ( gagal pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi di Kabupaten Bangka Tengah, saat ini mencapai 3,31 persen.
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah terus berupaya menekan angka tersebut, dengan mengoptimalkan Posyandu di masing-masing Desa.
Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman meminta Pemerintah desa, untuk memanfaatkan anggaran dan lebih mengoptimalkan Posyandu di wilayah desa Masing-masing.
“Sudah kita sampaikan agar para kades lebih mengoptimalkan pergerakkan posyandu di masing-masing desa, untuk menditeksi ada apa tidaknya penderita stunting di wilayahnya,” ujarnya, Selasa (31/8) di Ruang Rapat VIP.
Dikatakan Algafry, dengan pengoptimalan Anggaran Desa dan pergerakan Posyandu, merupakan langkah awal yang tepat dalam menditeksi dini kasus stunting.
“Kasus stunting bisa di ketahui dari pemeriksa di Posyandu, dan perkembangan anak juga terpantau. Untuk itu, Posyandu sangat penting keberadaannya. Setiap Desa harus benar-benar mengoptimalkan pergerakkan Posyandu ini,” tuturnya.
Lebih lanjut di katakan Bupati, diharapkan kedepannya kasus stunting di Bangka Tengah akan hilang, untuk itu pihak pemerintah daerah akan selalu memberikan dukungan penuh dalam menangani kasus penderita stunting.
“Kita akan selalu memberikan dukungan untuk mencegah dan menangani stunting ini, sehingga anak-anak bisa tumbuh dengan baik dan sehat,” pungkasnya. (Hari Yana)