PANGKALPINANG – Pemerintah telah melakukan langkah-langkah antisipatif terhadap berbagai kemungkinan dari aktifitas pertambangan yang ada di Babel.
Hal itu diungkapkan Penjabat Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin, Senin (6/2), seusai rapat paripurna pengambilan sumpah janji jabatan pimpinan DPRD Babel.
“Sudah ada 2 perusahaan yang menyatakan kesiapan, 1 mau membangun tin solder, dan 1 lagi tin chemical. Jadi artinya, reaksi positif dari badan usaha sudah terjadi,” ungkapnya.
Dikatakannya, yang paling penting reaksi positif dari badan usaha sudah terjadi dari kajian di Kementrian ESDM dan kementerian lembaga terkait, termasuk juga KADIN dan asosiasi
“Kita harus bersiap bersama-sama kemudahannya yang lain. Kemarin kan ada usulan agar ekspor ditata, jangan sampai semua orang melakukan jalan sendiri-sendiri. Ada usulan misalnya satu pintu, ada usulan untuk menata agar bursa tidak dikelola oleh pihak ketiga,” ujarnya.
Lanjut dia, perlu waktu kurang lebih 23 bulan untuk membuat pabrik baru, dan untuk meningkatkan kapasitas yang ada. Modal atau investasinya pun tidak terlalu menakutkan, masih dalam order sekitar 400 miliar rupiah, belum mencapai triliunan.
“Yang ketiga kebijakan tadi harus ditata, agar begitu kita putus, kita hentikan sekarang kita siap untuk melakukan,” tutup Ridwan. (Dika)
Pemerintah Lakukan Langkah Antisipatif
