HEADLINEPEMPROV BABEL

Tukik dan Mangrove Untuk Kelestarian Laut Belitung

133
×

Tukik dan Mangrove Untuk Kelestarian Laut Belitung

Sebarkan artikel ini

BELITUNG — Pengurus Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Pusat bersama Ketua IAD Wilayah Kepulauan Bangka Belitung Ny. Henny Daru Tri Sadono, melakukan penanaman mangrove dan pelepasan tukik di Pulau Tukong Kik Mai dan Pulau Lengkuas, Kabupaten Belitung, Kamis (27/10/2022).

Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai rangkaian dari kegiatan Supervisi IAD Pusat di IAD wilayah Babel, yang dilaksanakan selama 3 hari sejak tanggal 26 hingga 28 Oktober 2022.

Pelestarian lingkungan hidup merupakan salah satu program kerja yang ada di IAD tahun 2021-2024.

“Adapun tujuan penanaman pohon mangrove yang kami lakukan di Belitung ini, tujuannya untuk menahan abrasi manakala tanaman tersebut tumbuh semakin besar,” ungkap Wakil Ketua IAD Pusat Ny. Noer Ali Mukartono.

Seperti yang diketahui, saat ini Babel sedang gencar dalam perlindungan dan pemberdayaan ekosistem mangrove. Pulau Tukong Kik Mai dipilih untuk ditanami mangrove pada kegiatan pelestarian lingkungan ini karena letaknya yang strategis dalam wilayah di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, juga sebagai salah satu destinasi yang sering dikunjungi wisatawan.

“Mangrove memiliki manfaat dan peran penting bagi masyarakat dan generasi masa depan,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua IAD Wilayah Babel, Ny. Henny Daru Tri Sadono mengatakan, merupakan tugas dirinya untuk menyebarluaskan manfaat serta memberi contoh kebaikan bagi perempuan khususnya, untuk menyelamatkan mangrove dari kerusakan dan degradasi.

“Ini kegiatan yang positif ya ibu-ibu, bagaimana Belitung yang luar biasa indah ini harus kita jaga kelestariannya, salah satunya melalui mangrove ini agar anak cucu kita paham dan mereka menghargai,” jelasnya.

Tukik IAD Untuk Belitung

Selain penanaman pohon mangrove, dibawah teriknya matahari rombongan IAD juga secara bergantian melepaskan puluhan anakan tukik di kawasan Pulau Lengkuas, Kab. Belitung.

“Tukik adalah salah satu binatang langka yang merupakan kekayaan budaya kita dan untuk menambah wawasan, dan perlu dilestarikan tukik tersebut di bumi Indonesia supaya tidak punah,” ungkap Wakil Ketua IAD Pusat Ny. Noer Ali Mukartono.

Tukik mempunyai peran penting dalam menjaga ekosistem laut yang sehat. Laut yang sehat akan menjadi habitat berjuta-juta ikan sebagai sumber protein penting bagi manusia.

“Bukan hanya menjaga ekosistem laut yang sehat, keberadaan tukik juga bisa menjadi bagian dari wisata. Agar wisata Babel mendunia,” jelasnya. (*)


Sumber: Dinas Kominfo

READ  Karhutla dan Inflasi Jadi Perhatian Pemprov Babel