HEADLINENASIONAL

147 Bangunan Rekonstruksi Pascagempa Diresmikan

146
×

147 Bangunan Rekonstruksi Pascagempa Diresmikan

Sebarkan artikel ini

MAMUJU – Presiden RI Joko Widodo, meresmikan rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan yang terdampak bencana gempa bumi yang melanda Sulawesi Barat, Selasa (23/04/2024) pagi di SMKN 1 Rangas, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

“Alhamdulillah, berkat kerja keras kita semuanya, hari ini akan kita resmikan 147 bangunan yang telah direhabilitasi dan telah direkonstruksi di Sulawesi Barat pascabencana yang lalu, bencana gempa, dan juga pembangunan tiga ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah,” ujar Presiden.

Presiden mengatakan, rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur dan bangunan tersebut dilakukan dengan alokasi anggaran sebesar Rp1,31 triliun.

READ  Momentum Untuk Memperjuangkan Kesetaraan dan Memajukan Pendidikan

Rekonstruksi mencakup 47 bangunan perkantoran, 29 fasilitas kesehatan, 43 fasilitas pendidikan, 1 gedung peribadatan, 1 fasilitas olahraga, 7 rumah susun, 2 rumah adat, dan 17 prasarana air minum.

“Rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang kita bangun di Mamuju dan pada umumnya di Provinsi Sulawesi Barat ini atas instruksi dan perintah langsung yang saya sampaikan pada saat gempa yang lalu,” kata dia.

“Ini dibangun, ini dibangun, ini dibangun. Saya lihat tadi Alhamdulillah sudah selesai, hanya kurang Gedung DPRD dan satu Masjid Syuhada,” imbuh dia.
READ  BKMT Kota Pangkalpinang Resmi Dikukuhan

Presiden menambahkan, bangunan SMKN 1 Rangas merupakan salah satu fasilitas pendidikan yang direkonstruksi. Ke depan, pemerintah juga akan membangun fasilitas tambahan berupa asrama di sekolah ini.

“Sebentar lagi akan kita bangun asramanya atas permintaan Kepala Sekolah, Ibu Bupati, dan juga Pak Gubernur,” ujarnya.

Selain itu, kata Presiden, pemerintah juga akan memberikan mobil listrik yang dapat dipergunakan untuk bahan praktik di SMKN 1 Rangas.
READ  Advokat Muda Indonesia Bergerak Somasi Terbuka Hotman Paris

“Tadi ada permintaan karena di tempat praktik yang ada hanya mobil combustion, mobil yang manual lama. Padahal sekarang sudah banyak dan zamannya mobil listrik, sehingga perlu praktik juga isinya di dalam mobil listrik itu apa. Siang ini saya kirim mobil listrik untuk praktik, bukan untuk dikendarai,” pungkasnya. (*)

Sumber: setkab.go.id

Tinggalkan Balasan