BANGKA SELATANHEADLINE

Pakai Teknologi Mortar Foam

129
×

Pakai Teknologi Mortar Foam

Sebarkan artikel ini

BANGKA SELATAN – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menangani permasalahan tanah lunak di ruas jalan Airbara-Toboali (Bikang) dengan sistem teknologi mortar busa.

Kepala BPJN Babel, Dadi Muradi menjelaskan, teknologi mortar busa atau mortar foam merupakan teknologi yang mengoptimalisasi penggunaan busa dan mortar berkekuatan tinggi sehingga dapat dijadikan dasar atau perkerasan jalan pada tanah lunak.

Teknologi tersebut, lanjutnya, untuk menyelesaikan permasalahan tanah lunak yang terjadi di ruas jalan Airbara-Toboali (Bikang) tepatnya di kilometer 110+750 sampai dengan kilometer 111+750 sepanjang 1,00 kilometer. Perbaikan jalan tersebut dikembangkan oleh Pusat Jalan dan Jembatan.

“Ini salah satu teknologi yang pertama kali dilaksanakan oleh BPJN Bangka Belitung sebagai alternatif mengatasi permasalahan stabilisasi dan penurunan timbunan,” kata Dadi, Kamis (15/6/2023).

Ia menambahkan, penanganan mortar busa pada ruas jalan tersebut dikombinasikan dengan penggunaan cerucuk kayu dengan mempertimbangkan hasil penyelidikan tanah di lapangan.

Keunggulan penggunaan teknologi mortar busa memiliki kuat tekan yang cukup tinggi sesuai untuk jenis konstruksi penggunaannya. Misalnya kuat tekannya dalam umur 14 hari mencapai 1000 Kn (Kilonewton).

“Penggunaan teknologi mortar busa mempunyai kemudahan dapat memadat sendiri karena berperilaku seperti mortar beton. Material campuran tersebut mengeras sesuai dengan waktu pemeraman (curring_red) yang ditetapkan,” jelas Dadi.

Selain itu, kata Dadi, penggunaan teknologi tersebut juga lebih efisien secara pembiayaan untuk menangani permasalahn tanah lunak. Artinya, memiliki kontribusi dapat menghemat anggaran belanja konstruksi.

“Biaya pelaksanaan pada penggunaan teknologi mortar busa di ruas jalan Bikang Toboali dapat lebih hemat sekitar 60-70 persen dibandingkan dengan penggunaan metode pile slab,” ujarnya.

Dadi menambahkan, waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan menggunakan teknologi mortar busa di ruas jalan Airbara-Toboali selama 180 hari kalender.

“Dengan menggunakan teknologi ini, diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan kondisi jalan yang rusak berat dan dapat memacu BPJN Bangka Belitung untuk selalu berinovasi dalam pembangunan infrastruktur jalan nasional di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” pungkasnya. (Tom)

READ  Ternyata Toboali Kota Tertua di Babel