HEADLINEPEMPROV BABEL

Soal Kondisi Jalan Nasional, Penjabat Gubernur Jemput Bola

42
×

Soal Kondisi Jalan Nasional, Penjabat Gubernur Jemput Bola

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Meskipun Kepulauan Bangka Belitung menjadi provinsi dengan jalan rusak paling sedikit se-Indonesia, tidak membuat Penjabat Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu, berpuas diri.

Hal ini dikarenakan masih ada persoalan lain yang menggelitik hatinya, yaitu jalan nasional yang menjadi tanggung jawab dari pemerintah pusat.

Dari hasil kunjungannya di kabupaten/kota di Babel selama menjadi penjabat gubernur, didapati masih adanya jalan yang rusak.

Ada beberapa titik jalan nasional yang masuk kategori rusak ringan dan perlu diperbaiki, seperti di ruas jalan Desa Bikang yang menjadi lintas antar kota menghubungkan Bangka Selatan, Bangka Tengah, dan Pangkalpinang. Selain itu, juga harus dilakukan pelebaran jalan.

Alasan inilah yang membuatnya bergerak cepat dengan mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, untuk melakukan audiensi bersama Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III, Manggas Rudy Siahaan di Jakarta, Selasa (9/5/2023).

“Jadi Pak, Babel ini provinsi dengan jalan rusak paling sedikit se-Indonesia. Nah, karena itulah yang membuat Babel anggarannya sedikit, dan bukan menjadi prioritas. Padahal kan kita butuh juga anggaran tersebut untuk memperbaiki, atau membangun infrastruktur jalan,” kata Suganda.

Selain membahas jalan, Suganda juga membicarakan permasalahan lain, khususnya banjir yang sering terjadi di beberapa titik di Kota Pangkalpinang.

Kemudian, permasalahan pendangkalan muara sungai Kurau yang masih tertunda karena pembebasan lahan pun tak luput dari pembahasan.

Senada dengan Suganda, Kepala Dinas PUPR Pemprov Babel, Jantani menambahkan, hal ini juga dikarenakan Babel merupakan provinsi kepulauan, sehingga membuat jam operasi truk atau kendaraan pun hanya pada jam tertentu, sehingga membuat jalan di Babel menjadi awet.

“Karena kita di daerah kepulauan, jadi truk-truk pun nggak banyak, bahkan beban yang dibawa pun relatif ringan. Jadi, jalannya awet. Tapi, tingkat kecelakaan di Babel cukup tinggi, karena jalannya yang sempit,” beber Jantani.

Dilanjutkan Jantani, ada beberapa titik jalan nasional yang sempit, dan perlu untuk dilakukan pelebaran jalan demi kebaikan masyarakat, agar tidak terlalu sering lagi terjadi kecelakaan.

Mendengar persoalan anggaran pembangunan infrastruktur jalan di Negeri Serumpun Sebalai, khususnya jalan nasional, Manggas Rudy Siahaan merespons positif. Ia memastikan akan meneruskan harapan Suganda kepada atasan. (*)


Sumber: Dinas Kominfo

READ  Cinta Damai, Tidak Suka Konflik