HEADLINERAGAM

Advokat Muda Indonesia Bergerak Somasi Terbuka Hotman Paris

122
×

Advokat Muda Indonesia Bergerak Somasi Terbuka Hotman Paris

Sebarkan artikel ini

TANGERANG — Advokat Muda Indonesia Bergerak (AMIB) wilayah Tangerang bersama dengan 22 kota lainnya secara serempak melakukan somasi terbuka kepada Hotman Paris Hutapea melalui siaran pers bersama.

22 kota yang secara serempak melakukan somasi terbuka tersebut seperti Banjarmasin, Surakarta, Jakarta, Palu, Nusa Tenggara Barat/Lombok, Gorontalo, Samarinda, Aceh, Lampung, Ambon, Sampang, Semarang, Madiun, Magelang, Bangpinang, Makasar, Bali, Cibinong, Sidoarjo, Kalimantan Barat, Pekanbaru, Surabaya.

Siaran pers yang dilakukan dimasing-masing daerah mengecam atas segala tindakan dan perilaku Hotman Paris Hutapea berupa pernyataan-pernyataan melalui sosial media pribadi atas perseteruannya dengan Prof. Dr. Otto Hasibuan, S.H., M.C.L., M.M. selaku Ketua Umum PERADI yang bersifat meresahkan para Advokat Muda Indonesia.

Dalam siaran persnya di Tangerang, Edwin, S.H., C.L.A. selaku koordinator menyampaikan pernyataan Hotman Paris Hutapea melalui media sosialnya yang menyebutkan Kartu Advokat yang diterbitkan PERADI tidak sah menimbulkan keresahan bagi para advokat muda.

Kata Edwin, S.H., C.L.A., pernyataan Hotman Paris Hutapea serampangan tidak ada bukti. Jelas-jelas Mahkamah Agung sudah menegaskan Kartu Advokat tersebut sudah sah dan memang sah.

Lebih lanjut kata Edwin, S.H., C.L.A. pihak-pihak lain tidak ikut terlibat atau membekingi Hotman Paris Hutapea. Biarkan ini menjadi urusan antara Hotman yang memperkenalkan dirinya sebagai seorang Advokat, telah melakukan tindakan-tindakan yang diduga tidak menjaga wibawa dan tidak mencerminkan profesi Advokat sebagaimana dalam Kode Etik Advokat Indonesia.

“Tindakan seperti memposting foto/video yang tidak sesuai dengan marwah dan nilai seorang advokat yaitu dengan mempertontonkan tindakan atau sikap dan perilaku menjadikan perempuan sebagai objek pertunjukan. Sehingga dapat menimbulkan persepsi bahwa seorang advokat bisa bertindak sewenang-wenang terhadap perempuan,” ucapnya, Senin (25/04/2022), di Tangerang.

Oleh karenai itu, kata Erwin tindakan dan pernyataan dari Hotman Paris Hutapea tersebut para Advokat Muda Indonesia Bergerak (AIMB) menyampaikan dan meminta ;

1. Tindakan – tindakan yang dilakukan Hotman Paris Hutapea sebagai orang yang memperkenalkan dirinya seorang Advokat adalah tidak menunjukkan seorang advokat yang menjunjung tinggi nilai Officium Nobile.

2. Tindakan – tindakan yang dilakukan Hotman Paris Hutapea telah menciderai Profesi Pengacara selaku Advokat Indonesia.

3. Pernyataan Hotman Paris Hutapea Hotman Paris Hutapea melalui akun media sosialnya mengenai tidak sahnya kartu advokat yang diterbitkan oleh PERADI merupakan pencemaran nama baik kami sebagai advokat, dan oleh karenanya telah melanggar Pasal 27 ayat 3 UU ITE “setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.

4. Tindakan dan pernyataan-pernyataan tersebut di atas telah nyata merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang merugikan kami selaku Advokat dalam menjalankan profesinya.

5. Untuk itu kami Advokat Muda Indonesia Bergerak meminta kepada Hotman Paris Hutapea segera meminta maaf kepada seluruh anggota Perhimpunan Advokat Indonesia di bawah Kepemimpinan Prof. Dr. Otto Hasibuan, S.H., M.C.L., M.M melalui media cetak dan media elektronik selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak disampaikannya Somasi Terbuka ini.

Pengacara Hotman Paris terancam dilaporkan ke polisi dan digugat ke pengadilan jika tak minta maaf dalam waktu tiga hari ke depan. Permintaan maaf kepada Ketua Umum PERADI Prof. Dr. Otto Hasibuan, S.H., M.C.L., M.M. dan anggotanya tertuang dalam somasi terbuka Advokat Muda Indonesia Bergerak terhadap Hotman Paris Hutapea.

“Apabila hingga batas waktu yang telah ditentukan tersebut Hotman Paris Hutapea tidak melakukan upaya apa pun, kami akan menempuh jalur hukum baik pidana maupun perdata,” imbuhnya. (*)